Dalam era persaingan global saat ini, pemerintah Indonesia semakin menekankan pentingnya pemanfaatan produk dan jasa dalam negeri. Salah satu inisiatif strategis pemerintah yang mendukung industrialisasi nasional adalah penerapan Tingkat Komponen Dalam Negeri. TKDN adalah parameter utama untuk mengukur sejauh mana produk dan jasa yang digunakan dalam suatu proyek berasal dari dalam negeri.
Pemahaman mendalam terkait TKDN menjadi sangat penting bagi para profesional yang bergerak di sektor industri, konstruksi, manufaktur, maupun jasa teknik. Artikel ini akan membahas secara komprehensif mengenai TKDN, mulai dari pengertian, tujuan, manfaat, hingga proses pengurusan, peraturan, penghitungan, contoh sertifikat, serta solusi terdepan dari PT Mitra Karya Sarana (PT MKS), perusahaan pemimpin di bidang fabrikasi baja, kontraktor kelautan, dan rekayasa teknik di Indonesia.
Pengertian TKDN
Secara sederhana, TKDN adalah persentase komponen dalam negeri yang dipakai dalam suatu produk barang, jasa, atau gabungan keduanya, yang diproduksi oleh pelaku usaha di Indonesia. TKDN tidak hanya sekadar jargon namun merupakan parameter strategis dalam meningkatkan nilai tambah nasional pada setiap aktivitas produksi dan pengadaan, khususnya untuk proyek-proyek pemerintah maupun BUMN.
TKDN ini meliputi segala aspek produksi, mulai dari material baku, tenaga kerja, hingga biaya operasional yang berasal dari dalam negeri. Oleh karena itu, TKDN sering menjadi landasan penilaian utama dalam proses tender dan pengadaan barang/jasa oleh instansi pemerintah maupun BUMN. Dengan semakin besarnya komponen dalam negeri yang digunakan, semakin besar pula kontribusi industri tersebut terhadap perekonomian tanah air.
Tujuan TKDN
Tujuan TKDN tidak hanya sebatas penguatan industri nasional, tapi juga memberikan arah strategis bagi pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, serta penguatan daya saing bangsa. Secara umum, berikut beberapa tujuan utama penerapan TKDN:
- Mendorong substitusi impor Pemerintah berusaha menurunkan ketergantungan terhadap impor dengan memperbesar penggunaan produk-produk dan jasa yang diproduksi di Indonesia.
- Meningkatkan daya saing industri nasional Dengan penerapan kebijakan TKDN, industri lokal mendapat proteksi sekaligus kesempatan berkembang secara berkelanjutan sehingga mampu bersaing di pasar global.
- Mempercepat alih teknologi Kewajiban penggunaan produk dalam negeri mendorong transfer teknologi dari luar negeri ke dalam negeri, yang pada akhirnya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia nasional.
- Menciptakan nilai tambah Setiap peningkatan komponen dalam negeri akan menghasilkan efek berganda (multiplier effect) terhadap pertumbuhan ekonomi, baik pada sektor hulu maupun hilir.
- Memperluas lapangan kerja Penggunaan produk dan tenaga kerja lokal secara langsung mendukung penyerapan tenaga kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pemahaman akan tujuan TKDN ini sangat penting bagi kalangan profesional, khususnya dalam penyusunan strategi perusahaan, pengambilan keputusan produksi, dan perencanaan pengadaan barang maupun jasa.
Manfaat TKDN bagi Industri dan Perusahaan
Penerapan TKDN membawa manfaat luas bagi sektor usaha dan industri, di antaranya:
- Meningkatkan peluang memenangkan tender proyek, terutama proyek-proyek pemerintah yang mensyaratkan minimal nilai TKDN tertentu.
- Mendorong kolaborasi antarpelaku usaha lokal, karena perusahaan cenderung memilih mitra kerja yang mampu memenuhi nilai TKDN yang dipersyaratkan.
- Mengembangkan rantai pasok industri nasional, sehingga memperkuat kapabilitas industri dalam negeri secara menyeluruh.
- Meningkatkan nilai jual produk dan layanan, karena produk yang memiliki sertifikasi TKDN cenderung lebih dipercaya oleh konsumen, khususnya instansi pemerintah.
- Mendukung kemandirian industri nasional, dengan mengurangi ketergantungan terhadap produk dan jasa luar negeri, sekaligus membantu stabilitas ekonomi nasional.
Proses Pengurusan TKDN
Untuk memperoleh sertifikat TKDN, pelaku usaha harus menjalani sejumlah tahapan administratif dan teknis. Berikut gambaran umum tahapannya:
- Pengajuan Permohonan Pelaku usaha mengajukan permohonan kepada Kementerian Perindustrian (atau lembaga yang ditunjuk) dengan melengkapi dokumen administrasi, seperti profil perusahaan, spesifikasi produk/jasa, dan dokumen pendukung lain.
- Verifikasi Dokumen Lembaga verifikasi independen yang telah diakreditasi akan meneliti dokumen yang diajukan, termasuk melakukan verifikasi lapangan jika diperlukan.
- Penghitungan Nilai TKDN Lembaga verifikasi melakukan penghitungan berdasarkan data dan dokumen yang telah disiapkan perusahaan.
- Penerbitan Sertifikat TKDN Apabila nilai TKDN telah diverifikasi dan memenuhi ketentuan yang berlaku, maka perusahaan akan memperoleh sertifikat TKDN yang berlaku untuk produk atau jasa tertentu.
- Pemutakhiran dan Perpanjangan Sertifikat TKDN berlaku untuk kurun waktu tertentu dan wajib diperbarui jika terjadi perubahan signifikan pada komposisi produk atau perubahan regulasi.
Peraturan TKDN yang Berlaku
Peraturan mengenai TKDN terus mengalami pembaruan. Secara garis besar, dasar hukum yang berlaku diantaranya adalah:
- Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
- Peraturan Menteri Perindustrian No. 16/M-IND/PER/2/2011 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri.
- Peraturan Menteri Perindustrian No. 54/M-IND/PER/3/2012 tentang Pedoman Penggunaan Produk Dalam Negeri Dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Di dalam peraturan tersebut terdapat sejumlah syarat wajib TKDN yang harus dipenuhi, khususnya pada proyek sektor energi, infrastruktur, telekomunikasi, alat kesehatan, dan lainnya. Penting bagi para profesional dan pelaku usaha untuk senantiasa memantau kebijakan terbaru agar perusahaan dapat menyesuaikan strategi bisnis dan kepatuhannya.
Penghitungan TKDN
Penghitungan TKDN adalah proses penilaian berapa besar kontribusi dalam negeri terhadap sebuah produk atau jasa. Umumnya, penghitungan TKDN dibedakan menjadi tiga kategori:
- Barang Penghitungan dilakukan berdasarkan bobot biaya bahan baku dalam negeri, tenaga kerja lokal, serta biaya manufaktur di Indonesia.
- Jasa Penilaian dilakukan berdasarkan biaya pengadaan jasa yang menggunakan sumber daya manusia, peralatan, dan teknologi yang dimiliki oleh tenaga kerja atau perusahaan dalam negeri.
- Gabungan barang dan jasa Untuk aktivitas proyek yang mencakup pemasangan, integrasi, maupun pekerjaan kombinasi lainnya, diperlukan metode penilaian gabungan, dengan proporsi yang telah ditetapkan oleh peraturan Kementerian Perindustrian.
Contoh rumus sederhana perhitungan TKDN pada barang:
TKDN (%) = [(Biaya bahan baku dalam negeri + Biaya tenaga kerja dalam negeri + Biaya manufaktur dalam negeri) / Total biaya produksi] x 100%
Setiap sektor industri mungkin memiliki metode penilaian tersendiri, mulai dari sektor migas, alat kesehatan, telekomunikasi, hingga manufaktur alat berat. Oleh karena itu, perusahaan disarankan untuk berkonsultasi dengan auditor TKDN yang berlisensi agar hasil penghitungan akurat dan memenuhi ketentuan regulasi.
Contoh Penerapan TKDN
Agar lebih mudah memahami, berikut ilustrasi contoh penerapan TKDN di industri jasa fabrikasi baja dan rekayasa teknik:
PT Mitra Karya Sarana (PT MKS), sebagai perusahaan berbasis di Batam yang bergerak di bidang steel fabrication, marine contracting, dan engineering, menerapkan proses perakitan struktur baja dengan bahan baku lokal 65%, tenaga kerja lokal 90%, peralatan produksi dalam negeri 70%, dan penggunaan teknologi lokal 50%. Berdasarkan penghitungan, total nilai TKDN mencapai 80%. Dengan demikian, produk-produk dan jasa PT MKS secara langsung memenuhi ketentuan TKDN pada pengadaan sektor kelautan maupun konstruksi yang disyaratkan minimal 40-60%.
Penerapan nilai TKDN yang tinggi akan mempermudah perusahaan tersebut dalam memenangkan tender proyek pemerintah serta meningkatkan daya saing produk di pasar global.
Sertifikat TKDN
Sertifikat TKDN adalah dokumen resmi yang diterbitkan oleh Kementerian Perindustrian atau institusi yang ditunjuk, sebagai bukti legal atas capaian nilai TKDN dari produk atau jasa tertentu. Sertifikat ini digunakan sebagai lampiran wajib pada saat mengikuti tender, pengadaan, atau audit oleh otoritas pemerintah.
Beberapa poin penting terkait sertifikat TKDN:
- Sertifikat hanya berlaku pada produk atau jasa yang telah diverifikasi nilai TKDN-nya.
- Sertifikat mencantumkan data lengkap produk dan perhitungan nilai TKDN secara terperinci.
- Sertifikat memiliki masa berlaku yang terbatas dan harus diperbarui apabila terdapat perubahan pada produk, proses produksi, atau regulasi.
Penetapan nilai TKDN yang akurat memberikan keyakinan pada klien dan mitra terkait kesesuaian standar nasional serta memberikan kemudahan dalam proses lelang atau pengadaan barang/jasa oleh pemerintah.
PT Mitra Karya Sarana (PT MKS) – Solusi Engineering dan Konstruksi Terdepan
PT Mitra Karya Sarana (PT MKS) adalah pelopor di bidang fabrikasi baja, kontraktor kelautan, dan rekayasa teknik di Indonesia. Berbasis di Batam, Provinsi Kepulauan Riau, perusahaan ini memiliki fasilitas produksi modern dan tim teknis profesional berpengalaman yang mampu mengerjakan proyek berskala besar maupun kompleks.
Sebagai perusahaan yang memprioritaskan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) pada setiap proyeknya, PT MKS siap menjadi mitra andalan dalam memenuhi kebutuhan konstruksi, rekayasa teknik, maintenance, hingga penyediaan peralatan dengan nilai TKDN tinggi. Perusahaan ini berkomitmen menghadirkan solusi engineering dan manufaktur yang terintegrasi, efisien, dan sejalan dengan kebijakan pemerintah mendukung pertumbuhan industri nasional.
Dengan pengalaman luas, PT MKS telah dipercaya menangani berbagai proyek strategis, baik di sektor minyak & gas, galangan kapal, energi, infrastruktur, serta jasa engineering lainnya. Untuk setiap kebutuhan proyek yang mensyaratkan TKDN tinggi, PT MKS adalah solusi tepat, terpercaya, dan berkualitas untuk mendukung sukses bisnis Anda.
Hubungi tim PT Mitra Karya Sarana sekarang juga untuk konsultasi seputar solusi engineering, dan project management yang memenuhi standar nasional dan internasional!
Kesimpulan
TKDN adalah instrumen kunci dalam meningkatkan daya saing industri nasional dan meminimalkan ketergantungan pada produk impor. Tujuan TKDN tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi nasional namun juga memperkokoh posisi Indonesia di mata dunia industri. Pemahaman mendalam, proses pengurusan yang sistematis, serta kepatuhan terhadap regulasi merupakan langkah strategis bagi para profesional untuk mengoptimalkan peluang bisnis.
Bekerja sama dengan mitra berpengalaman seperti PT Mitra Karya Sarana (PT MKS) memberikan berbagai keunggulan dalam penerapan TKDN untuk setiap proyek besar Anda. Dengan mengintegrasikan TKDN mulai dari perencanaan, produksi, hingga pemasaran, perusahaan dapat meraih lebih banyak peluang dan berkontribusi nyata pada pembangunan negeri.
Tingkatkan efektivitas, efisiensi, serta nilai tambah pada setiap proyek engineering dan konstruksi Anda dengan mengedepankan TKDN sebagai fondasi utama keberhasilan industri nasional!